Web Service



Perkembangan Teknologi Web.

     Website adalah kumpulan halaman yang berisi informasi pada suatu alamat URL (bisa berbentuk IP atau DNS) yang saling
terhubung satu sama lain dan dapat diakses secara public melalui jaringan lokal atau internet.
Sebuah website bisa berisi bermacam-macam informasi yang terdiri teks, gambar dan video. Sebuah website bisa dalam bentuk situs pendidikan, situs berita, situs forum, situs media social, situs e-commerce, situs kesehatan dan sebagainya

Saat ini perkembangan teknologi website dibagi menjadi empat kategori, yakni Web 1.0, Web 2.0, Web 3.0 dan Web 4.0.

1. Web 1.0 (Static contents hosted on web server/geo cities).
2. Web 2.0 (Dynamic contents , ability to interact with web users).
3. Web 3.0 (Sematic web , web service, app to app interaction).
4. Web 4.0 (Electonic agents, ubiquitous web, human and machine interactions)


Teknologi Web 3.0

  Web 3.0 fokus pada semantik web, web service dan interaksi antar aplikasi. Web 3.0 mendesentralisasikan service sesuai dengan fungsi nya, misalkan service khusus menangani pencarian, service khusus menangani pertemanan media sosial, service khusus menangani chat dan lain lain. Semantik web menyesuaikan konten web berdasarkan ketertarikan pengguna.
Web service memungkinan setiap aplikasi dapat berkomunikasi dan bertukar data satu sama lain.

Web Service Arsitektur

    Web service adalah sebuah metode komunikasi antar aplikasi (computing device) melalui jaringan.
Komunikasi ini berdasarkan pada spesifikasi yang sudah distandarkan untuk melakukan interoperability antar aplikasi menggunakan XML/JSON, SOAP, WSDL, UDDI. XML/JSON adalah data format untuk menyediakan metadata dalam bertukar data.
SOAP (Simple Object Access Protocol) digunakan untuk transfer data.
WSDL (Web Services Description Language) digunakan untuk mendefinisikan service yang available untuk diakses
UDDI (Universal Description, Discovery, and Integration) merupakan list dari service yang available.

Arsitektur web service terdiri dari 3 bagian utama, yakni Service Provider, Service Requestor (Consumer) dan Service Broker.
1. Service Requestor mencari koneksi melalui UUID.
2. Kemudian berkomunikasi dengan Service Provider menggunakan Simple Object Access Protocol (SOAP).
3. Service Provider memvalidasi request yang datang dari Service Requestor dan memberikan response kepada requestor menggunakan XML/JSON.

Web Service Api
   Komunikasi antar device berdasarkan pada REST (REpresentational State Transfer) yang merupakan standar arsitektur komunikasi berbasis web yang diterapkan dalam pengembangan layanan berbasis web (Web Service). Web API adalah konsep atau metodologi untuk mengakses API (Application Programming Interface) yang available pada Web Service melalui HTTP protocol.
Web API memiliki beberapa kategori seperti SOAP, XML-RPC, JSON-RPC, REST.  Api dapat dibuat dan dikembangkan menggunakan Bahasa Pemrograman seperti Java, .Net, Python, PHP dan lain-lain.

Web Service SOA (Service Oriented Architecture)
   SOA (Service Oriented Architecture) adalah style arsitektur untuk web service.
SOA mendefinisikan beberapa standar dan menetapkan pendekatan terbaik untuk merancang dan mengembangkan web service. Setiap web service adalah representasi logis dari kegiatan bisnis yang berulang dan memiliki hasil yang ditentukan, seperti mengambil laporan cuaca untuk kota tertentu, mengakses harga saham, membuat catatan inventori, mengakses laporan penjualan dan kegiatan bisnis lainya.
SOA adalah sebuah abstraksi service bagi Client Service untuk mengakses nya. SOA bukan sebuah teknologi atau bahasa pemrograman, SOA adalah seperangkat prinsip, prosedur metodologi utuk
mengambangkan aplikasi perangkat lunak.

Web Service ROA (Resource Oriented Architecture)
   Seperti yang kita tahu, fokus utama dari web service adalah untuk menghubungkan sistem informasi. ROA mendefinisikan desain struktural atau serangkaian pedoman untuk mendukung dan mengimplementasikan interaksi dalam Resource (sumber daya) yang saling terhubung.
Setiap entitas bisnis dapat direpresentasikan sebagai Resource, dan dapat diakses melalui URI (Uniform Resource Identifier). Contohnya dalam sistem human resource, setiap karyawan adalah sebuah entitas. Salary, info detail karyawan, profil karyawan adalah asosiasi atau deskripsi dari entitas.

Design Web Service ROA
1.Resource Provider: Mengekspos Resource bgai Client Service untuk meminta layanan dengan metode HTTP.
2. Resource: adalah referensi eksplisit ke entitas yang dapat diidentifikasi
3. Resource name: adalah nama unik atau identifikasi untuk Resource
4. Resource representation: adalah informasi yang mengenai Resource saat ini, yang ditentukan dengan format tertentu, dalam bahasa tertentu. 
5. Resource link and connectedness: merupakan hubungan ke resource lain atau resource itu sendiri. Hubungan ini menentukan seberapa andal dan relevan resource itu.
6. Resource interface: interface untuk mengakses resource
7. Addressability: mengekspose informasi dan funngsi sebagai resource melalaui URI
8. Statelessness: Menjaga isolasi dan independensi state Client dan Server
9. The uniform interface: setiap service harus menggunakan antarmuka HTTP dengan cara yang sama, seperti GET, POST, PUT, DELETE, dan sebagainya.

Kelebihan ROA
1. Independent of client contracts: Bebas dari interface agreements/contract formulations, yaitu tidak perlu merumuskan kontak karena seluruh web didasarkan pada operasi HTTP.
2. Explicit state: Karena resource itu sendiri menyatakan status, server tidak akan menerima muatan spesifik aplikasi yang tidak dikenal, server tidak harus melacak Client yang melakukan request.
3. Scalability and performance: Skalabilitas dengan ROA ditunjukkan oleh karakteristik seperti tidak ada batasan contract, status eksplisit, dan membebaskan klien dari server session. Peningkatan kinerja terkait waktu respons untuk caching, load- balancing, pengindeksan, dan pencarian berperan penting dalam meningkatkan kinerja.
Labels: Fundamental
0 Komentar untuk "Web Service"

Back To Top